Kamis, 03 Desember 2009

Sumpah Serapah

seberapa seringkah kita mengumpat dan mencaci maki dengan sumpah pula...
Saya termasuk salah satu yang sering mengumpat (tapi dalam hati lho)... Seberapa besar umpatan itu akan terkabul?? Hampir 80% apa yang saya umpat akan terkabul.... Dan membuat saya berfikir begitu cintakah Tuhan dengan saya,karna sumpah saya agar org yg telah menyakiti saya mendapatkan suatu penderitaan dikabulkan?
atau karena orang lain juga mengumpat, caki maki, plus teriak2 sehingga orang satu dunia mendengar??,atau sebesar itukah rasa sakit saya sehingga Tuhan membela saya?

Mengumpat akan membuat hati lebih lega... Tapi umpatan saya terakhir kali (3thn lalu, umpatan dengan sumpah yg sangat keji bagi saya) membuat saya tersadar. Ketika umpatan plus sumpah itu terlaksana,dan saya menyesal....

Nasi sudah menjadi bubur. Karna ternyata umpatan saya, berakibat penderitaan dalam keluarganya. Saat itu saya hanya berpikir saya sebagai korban, dan dia orang yg sangat jahat, saya tidak pernah berfikir diluar lingkungan dia, ada keluarga, orang tua, anak... hahhhh

air mata ini menetes, Setelah nya saya hanya dapat berdoa untuk kesembuhannya, agar dia dimaafkan dari dosa, dan saya telah memaafkan dia, jadi saya menarik segala sumpah saya.

Dan dia berubah... Lebih baik, bahkan setelah dia bisa beraktifitas kembali, saya mulai berkomunikasi dengannya dan melupakan masalah yg dulu. saya sadar, apapun yg dia lakukan pada saya, dia tidak bermaksud menyakiti saya

Sekarang, apapun yang telah dia, atau mereka lakukan pada saya, saya tidak akan mengumpat lagi setelah kejadian itu. Saya akan berdoa semoga Tuhan menunjukkan jalan yang benar, agar dia atau mereka yang membuat saya tidak berkenan selalu ditunjukkan jalan.

Dan untuk semua, tidak perlulah mengumpat, caki maki bahkan menggunakan sumpah, terlalu banyak alasan knp seseorang mau menjadi pribadi yg senang dicaki maki dengan sumpah serapah.
jadilah pribadi yang baik agar orang lain tidak mengumpat kita. Buat hidup ini lebih bahagia...

Ga usah lagi mengumpat dan caci maki supir angkot... Mereka kan kejar setoran, kalau ga mau susah, jangan berkendara di belakang angkot.

Susah memang, saya pun masih belajar kok. Cara menghindari, biasanya cuma mengelus dada plus kalimat "haduh kok bisa sih ga mikirin orang lain?"

Kadang lepas kontrol dikit, tapi setelah itu diralat... Namanya juga manusia... Hehehe

Tidak ada komentar: