Sabtu, 12 Desember 2009

Perjuangan Mama

Semalam, tepatnya tanggal 11 Desember 2009, saya dikejutkan oleh kabar berita duka. teman seangkatan saya telah dipanggil Tuhan... menuju tempat peristirahatan terakhir.

saya pun langsung membuka Fb nya (jujur, untuk saat2 ini saya membuka internet lebih untuk masalah pekerjaan, selain itu saya lagi disibukkan masalah mengetik dan mengetik yang belum terselesaikan).

ada haru, sedih, terenyuh, ketika melihat Fb itu. foto2 ketika dia terbaring di ICU penuh dengan selang, foto2 ketika dia tetap berusaha tegar, dan foto ketika seorang ibu selalu mendampingi anaknya dalam keadaan apapun....

mengingatkan saya pada tahun 1998, ketika kerusuhan terjadi...

13 mei 1998
mama mendatangi saya di asrama, mama membawakan saya nasi dan lauk pauk untuk makan siang...

mama saya seorang aktivis sosial yang bekerja pada suatu rumah sakit, setiap saya meminta beliau untuk tidak bekerja (khusunya tanggal 13 mei ini), mama pasti berkata "nanti kalau ada yg sakit siapa yang ngobatin kalau semua takut masuk?"

lalu saya kembali masuk kelas, dan mama melanjutkan perjalanan ke rumah sakit. selang beberapa jam, sekolah dibubarkan karena kerusuhan yang mulai tidak bisa dikontrol.
saya kembali ke asrama, teringat mama yang sedang dalam perjalanan ke rumah sakit... telp umum mengantri... saya menangis dan hanya bisa menangis. pintu depan sekolah sudah mulai didatangi orang2 yang ingin mendobrak sekolah kami. saya dan teman2 sudah siap dengan tas yang berisi barang berharga seadanya (pesan dari suster , isilah tas kalian dengan barang2 yang tidak merepotkan kalian), bersiap kabur bila massa berhasil masuk.

Tuhan masih melindungi, pintu depan terlalu kokoh untuk didobrak... disaat yang penuh kekalutan, satu persatu teman2 saya mulai dijemput oleh keluarga mereka... saya tidak ingin dijemput, saya aman disini, saya hanya ingin tahu kabar mama... dan mama datang menjemput saya.

dengan tenang, mama berkata "ayo kita pulang"
banyak pertanyaan yang keluar dari mulut saya, naik apa? lewat mana?, sama siapa? tapi mama tetap diam dan menggenggam tangan saya...

kita berjalan, ya kita, hanya kita berdua (saya dan mama), dua wanita tanpa pikiran macam2, yang diingat saat itu adalah pulang... melewati barisan tentara, melewati serombongan motor, melewati para penjarah2... kalau dipikir2 betapa nekatnya kita saat itu. mencari taksi, dan tujuan kita mencari di gambir, dan kita berjalan kaki dari juanda menuju gambir (tidak ada kendaraan sama sekali di sepanjang jalan, kosong)...

tapi mama tetap menenangkan saya, bahkan sesekali mama bergurau, kalau mama tidak kerja, kamu gak bisa pulang...

di gambir kita bisa mendapat taksi, dan langsung menuju kantor papa di bandara. tidak perlu diceritakan perjalanan dari jakarta menuju bandara... tetap mencekam, tapi saya merasa aman dengan mama di samping saya...

Mama,
cerita ini selalu menjadi cerita kita tiap tahun
tangan mu sudah mulai melemah
kulitmu sudah mulai berkerut
matamu sudah mulai merabun
tapi cintamu tetap selalu utuh

mama,
kau mengajarkan aku suatu perjuangan
ketulusan untuk yang kau cintai
melebihi dirimu sendiri

terima kasih mama
aku pun akan menjadi mama yang kuat seperti dirimu
untuk keluarga ku nanti, untuk suami kuw dan untuk anak2 kuw kelak

DISAAT DAKU TUA

disadur dari syair cina

Disaat aku tua , aku bukan lagi diriku yang dulu .
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.


Disaat aku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
disaat aku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana aku mengajarimu ,
membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat aku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,.
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
dimasa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang
telah aku ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat aku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku, ingatkah dimasa kecilmu, bagaimana aku dengan
berbagai cara membujukmu untuk mandi.?

Disaat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku, renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab
setiap " mengapa" yang engkau ajukan saat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku,
bagaikan dimasa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar
berjalan.


Disaat aku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku,
asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, aku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku,
bagaikan aku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,
kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku,
berilah aku cinta kasih dan kesabaranmu ,
aku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.

Didalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.



Dan aku menangis lagi,
maaf bila terkadang bibir ini tidak sabar mengajari kalian...
aku akan membuat kalian bahagia
aku akan menemani kalian
aku akan selalu menerima kalian dengan senyuman penuh syukur, karna kasihku pada kalian tak terhingga

to my Mom and Dad...
i love you both...

Kamis, 03 Desember 2009

Mencarimu, Menunggumu dan Membawa mu pulang….

Desember 2004, Saya hanya melewati jalan biasa, melakukan rutinitas tiap sore. Aerobic di salah satu sanggar senam di komplek rumah. Tapi kali ini agak beda, di sudut jalan itu… saya mendengar suara kucing kecil menangis.umurnya paling baru 3 harian. Ya saya menemukannya di antara rimbunan pohon, tapi knp sendiri ya? induknya kemana? Dan saya berusaha untuk tidak mempedulikan, berharap ketika saya pulang nanti kucing itu sudah tidak ada.

tetapi Kucing itu tetap ada dan tetap menangis.. tangan ini tanpa sadar mulai mengangkatnya, mengelusnya, dan menggendong nya. Agar ia tetap nyaman. Tidak peduli apa kata papa nanti… saya hanya ingin membawanya pulang dan memberikan rumah untuknya. Ya saya akan berjuang untuk mu….

Omelan dan omelan ketika papa tahu saya membawa kejutan…. mama hanya bilang, kamu harus bertanggung jawab atas kebersihan dan semua keperluan dia. Saya tetap melenggang ke dalam kamar dengan kucing mungil di dekapan berharap dia mengerti bahwa saya melindunginya. Saya namakan dia “Chemot”.
Karena sangat kecil,saya meletakkan dia di dalam dus sepatu. Setiap pagi saya membawanya jalan2 naik mobil agar dia terbiasa, memberikan dia makanan kaleng agar bulunya chantik. Papa akhirnya bisa menerima, malah Chemot mempunyai kebiasaan menyusu di ketiak papa, kalau sudah di gendong papa, mulailah chemot mendengkur.


Kebiasaan tiap sore chemot, menunggu papa pulang dan minta masuk ke mobil (ini bukan nunggu tapi mencegat di depan pintu pagar rumah). Papa langsung turun dari mobil dan membawanya masuk. Lalu chemot langsung merasuk di antara dashboard dan kaca depan. Kalau sudah seperti ini terpaksa papa jalan2 dulu keliling komplek. (merepotkan kadang2, tapi tetap bisa membuat papa tersenyum setelah menghadapi kesibukan kantor)

Itu dulu, tidak sekarang….

Desember 2008, Chemot ditinggal semenjak kita pindah rumah. Air mata ini sudah habis, tumpah di depan papa dan mama, saya bilang lebih baik chemot hilang di bsd daripada dia ditinggal. Tetapi chemot menghilang entah kemana, dia tidak pernah kembali. Sesekali papa datang ke rumah lama menaruh makanan di garasi,
dan terakhir saya ke rumah itu.. chemot tetap tidak ada…
Saya akan tetap mencarimu, menunggumu dan membawa mu pulang….



where are you???

Dirimu dan Kenangan

Dirimu telah menjadi bagian dalam didup saya...
Oleh sebab apa, dimulai dari nasib kita yang senang lulus beasiswa ke belanda, tetapi gagal berangkat karena visa tidak keluar.
*udah test, udah les bahasa belanda, udah tes kesehatan,bahkan tiket pesawat sudah ditangan, tapi ternyata memang bukan jalan kita ke belanda. sebenarnya saya sudah beli sepatu boot penahan dingin, coat panjang untuk musim dingin, dan persiapan lainnya.
tapi kita tetap bersama, sampai akhirnya kita dapat kesempatan kerja selama 1 tahun di malaysia. kadang kita berdua tersenyum geli sambil teriak "belanda gak jadi, malaysia juga boleh" hehehehe
dan kita menjadi room mate


Kehidupan pribadimu memang agak ekstrim dibanding saya...
Tapi hatimu tetap mulia.
Berteriak bingung ketika maag saya tiba2 kambuh, lalu mengambilkan teh hangat dan segera mengompres perut saya, dan saya hanya bisa berguling-guling menahan sakit.
Memasang badannya ketika ada pria yang mulai bersikap tidak sopan kepada saya, sambil marah2 dia akan bilang "dont disturb my friend ok"....
mengajak saya clubbing tetapi selalu memesankan saya chicken wing atau calamary and coke, no alcohol for me (itu pesannya)

Bulan2 terakhir dengannya, sebelum perpisahan kita, lebih banyak diisi dengan tangis. Betapa dia akan merindukan saya nanti. betapa dia sangat ingin bercerita semua hal, betapa terlalu banyak yang dia sembunyikan, tetapi dia tidak bisa bercerita pada saya

Dan saat ini, ditempat ini.. Betapa saya merindukan dia. Tampak Dunhil menthol lights di pandangan saya,tergeletak di pojok meja... Teringat akan dirimu yang selalu menitip saya untuk dibelikan rokok itu. Katamu dulu dunhil menthol lights belum ada di indonesia ,tapi sekarang sudah ada... Kamu tidak perlu repot2 mencarinya...

Be... Bagaimana kabarmu sekarang? Indahkah surga?? Saya bukan teman yang baik, sehingga Tuhan mengambilmu sangat cepat dari keluargamu, anakmu, teman2mu dan saya.

Maaf saya belum sempat mengunjungi mu... Tanah pemakaman tempat kau bersemayam sekarang....



Dedicated for Bernadette Maria...

Sumpah Serapah

seberapa seringkah kita mengumpat dan mencaci maki dengan sumpah pula...
Saya termasuk salah satu yang sering mengumpat (tapi dalam hati lho)... Seberapa besar umpatan itu akan terkabul?? Hampir 80% apa yang saya umpat akan terkabul.... Dan membuat saya berfikir begitu cintakah Tuhan dengan saya,karna sumpah saya agar org yg telah menyakiti saya mendapatkan suatu penderitaan dikabulkan?
atau karena orang lain juga mengumpat, caki maki, plus teriak2 sehingga orang satu dunia mendengar??,atau sebesar itukah rasa sakit saya sehingga Tuhan membela saya?

Mengumpat akan membuat hati lebih lega... Tapi umpatan saya terakhir kali (3thn lalu, umpatan dengan sumpah yg sangat keji bagi saya) membuat saya tersadar. Ketika umpatan plus sumpah itu terlaksana,dan saya menyesal....

Nasi sudah menjadi bubur. Karna ternyata umpatan saya, berakibat penderitaan dalam keluarganya. Saat itu saya hanya berpikir saya sebagai korban, dan dia orang yg sangat jahat, saya tidak pernah berfikir diluar lingkungan dia, ada keluarga, orang tua, anak... hahhhh

air mata ini menetes, Setelah nya saya hanya dapat berdoa untuk kesembuhannya, agar dia dimaafkan dari dosa, dan saya telah memaafkan dia, jadi saya menarik segala sumpah saya.

Dan dia berubah... Lebih baik, bahkan setelah dia bisa beraktifitas kembali, saya mulai berkomunikasi dengannya dan melupakan masalah yg dulu. saya sadar, apapun yg dia lakukan pada saya, dia tidak bermaksud menyakiti saya

Sekarang, apapun yang telah dia, atau mereka lakukan pada saya, saya tidak akan mengumpat lagi setelah kejadian itu. Saya akan berdoa semoga Tuhan menunjukkan jalan yang benar, agar dia atau mereka yang membuat saya tidak berkenan selalu ditunjukkan jalan.

Dan untuk semua, tidak perlulah mengumpat, caki maki bahkan menggunakan sumpah, terlalu banyak alasan knp seseorang mau menjadi pribadi yg senang dicaki maki dengan sumpah serapah.
jadilah pribadi yang baik agar orang lain tidak mengumpat kita. Buat hidup ini lebih bahagia...

Ga usah lagi mengumpat dan caci maki supir angkot... Mereka kan kejar setoran, kalau ga mau susah, jangan berkendara di belakang angkot.

Susah memang, saya pun masih belajar kok. Cara menghindari, biasanya cuma mengelus dada plus kalimat "haduh kok bisa sih ga mikirin orang lain?"

Kadang lepas kontrol dikit, tapi setelah itu diralat... Namanya juga manusia... Hehehe

Nasi Liwett Pingin Lagi

menu favorit di kost, selain simple. apalagi kalau yg tercinta datang menengok... cukup masak nasi ini dengan ditambahkan beberapa lauk...

masakk yukkk

ingredients

A
bawang merah
bawang putih
daun salam
lengkuas
sereh
cabe rawit

(untuk bahan ini suka2 yang buat deh, suka pedes masukin cabe 1 kg juga boleh). aku sih suka bawang... jdnya buanyak dehh

B
ikan asin (bisa diganti pake teri)

c
beras setengah liter

method;
semua bumbu A ditumis, setelah wani masukkan B... tunggu ikan agak mengering. trus masukkin beras deh. Aron di aron sampai air asat. trus diungkep selama setengah jam dengan api kecil...
mateng deh. buat anak kost cocok nih

beberapa bumbu yang digunakan

sibuk ngaron

jadiii
Nasi nya sudah jadi... makannya bisa ditemani ayam goreng, tempe goreng, ikan asin, sayur asem... dll

Papa Mama Kuw

PapakuW
Galak buanget.. .. bisa bayangkan saya adalah anak perempuan satu2 nya, dan beliau punya banyak sekali peraturan untuk saya. Tidak boleh nyabut alis, tidak boleh make gelang kaki, tidak boleh merokok (tiga peraturan mutlak yang tidak boleh dilanggar sampai detik ini), dan larangan2 lainnya seperti ga boleh pakai pakaian aneh2, ga boleh pacaran, ga boleh pulang malem, dll (peraturan yang ini ada toleransinya kok).
Mengajarkan saya untuk mandiri dalam menjalani hidup. Harus bisa ganti bohlam lampu, nge bor, maku, plus ngajarin berbagai macam obeng dan tang serta kegunaannya… berguna juga semenjak saya harus nge kost
Papa suka banget sama bawang goreng entah bawang merah atau bawang putih, penyuka keju, suka banget nyetir (kalau udah ke jogya, pasti papa yang pegang kendali). Jarang curhat sama papa, tapi kita punya kontak batin yang dalam bgt, tidak perlu bicara papa tahu apa yang sedang terjadi sama saya..


MamaKuW
Bawel buangetttt…. Setiap pagi pasti sudah sibuk membangunkan anak2 nya, khusus untuk saya ditambah dengan embel2 “ayo cah ayu bangun, jangan keduluan sama matahari, nanti berat jodoh”… kalau ga bangun juga mulai deh teriak lagi “Ndoookkk bangun!!!!!!”, kalau tidak bangun juga, mama akan mulai mencium pipi saya sambil bilang “mama berangkat dulu ya”…. Dan dengan setengah sadar saya akan menjawab “heehhhhhhhh”.
Punya jiwa sosial yang sangat besar. Kadang saya diajak mama mendatangi desa2 pelosok untuk memberikan pengobatan gratis, atau mendatangi puskesmas2 di daerah padat penduduk. Kalau ngeliat anak jalanan, jangan harap mama akan kasih uang. Mama selalu menyediakan roti di tasnya untuk diberikan pada mereka. Kata mama jgn kasih uang, uang itu nanti diminta sama bosnya, kalau roti kan bisa mereka makan…


Papa selalu bilang, mama adalah “Wanita yang hebat, Istri Yang Hebat”, wah saya sampai terharu ketika mendengar pengakuan papa (karna saya tahu, papa tidak akan mengaku ke mama). Akhirnya saya memberitahu mama, dan jawaban mama “papa juga suami yang hebat, kalau enggak mana gue mau” huaaaaaaaaaaaaaa mama kuw methallllllll…..



Papa dan Mama KuW :
TerimaKasih sudah merawat saya dengan Kasih Sayang, mengajarkan arti cinta, tegar dalam hidup, dan berbagi pengalaman. I Love U Both

Meee Hayammm

Mari Memasak....
simple - healthy - cheap



bumbu2
ini bahan bahan yang digunakan selain garam dan lada. ada sawi puih untuk menipu daging ayam agar lebih banyak... bisa diganti dengan daun bawang atau jamur.. sesuai selera aja deh...










bawang yang telah digoreng
bawang merah dan bawang putih yang telah digoreng.. untuk bumbu akhir biar rasa leboh mak nyoss







daging ayam
untuk ayam yg telah ditambahkan sawi putih.. dimasak sampai sawi layu dan menyatu dengan ayam.... selain biar nampak banyak biar lebih sehat juga ada sayuran.. hohoho






Ala Dee....

Em-A=Ma Em-A=Ma dibaca...???

Untuk kali ini saya perlu bertengkar dengan hati nurani saya… apa saya yakin akan menulis ini? Membuka aib yang selalu saya tutupi?? Mau saya taruh dimana wajah saya bila cerita ini dibuka untuk publik ?? * ya taruh di muka lah (mungkin saya perlu menutup dengan cadar bila tidak ingin dikenal)
Tapi setiap masa lalu, akan ada makna yg tersirat di dalam nya bila kita mau bangkit dan berusaha….

Dianka Wahyuningtias *yg tertulis di akte
Dianka Wahyuningtyas *yg mama mau

Jd??? Biar ga ribet saya pakai nama sesuai akte *agak2 ga nyambung sama cerita deh

Tyas adalah panggilan dari keluarga. Saya bersekolah pertama di Tk Angkasa yang terletak di Halim… karena papa pindah tugas, kita lalu pindah ke Tangerang. Saya sudah melalui Tk selama dua tahun di Halim, lalu mama ingin memasukkan saya ke SD. Ternyata eh ternyata…. SD di tangerang mensyaratkan saya harus sudah bisa membaca. Mama bingung, apalagi saya… karna yg saya lakukan di TK lebih banyak belajar tentang menjalani hidup sehat dan baik *kok lebih berat dari belajar baca ya???
Maksudnya saya diajarkan sikat gigi, berdoa, makan dengan sopan, minum susu, cuci tangan sebelum makan atau sesudah main kotor2…

Akhirnya saya harus masuk TK lagi… fiuhhhhh, sumpah TK kali ini tidak memberi kesan APAPUN, kecuali ketika saya merayakan ultah pertama dengan teman2 di kelas.

SD time…
dan saya belum bisa membaca… hehehe. Dengan badan yg lumayan bongsor saya tetep PD aja tuh… begitu ada pelajaran membaca di kelas, saya sengaja duduk di belakang agar ada waktu untuk menghafalkan tulisan di papan tulis… dan akhirnya berhasilllllllllllllllllllllllllllll…. Saya bisa membaca *menurut teman2, pdhl saya sudah seperti orang gila, keringet dingin menghafalkan tulisan di depan.
Sudah ndak bisa (belum bisa) membaca, saya paling lemah pelajaran matematika…

Tiap hasil ulangan matematika dibagikan, saya pasti akan cepat pulang dan teriak ke mama dengan nada gembira“MAMA… de Iyas dapet telor, kata bu guru bisa digoreng” *saya tidak mengerti apa maksud nilai Nol…

Mama turun tangan juga, karna melihat anaknya ini kok ndak maju2… dengan 1 lidi di tangan kiri dan pensil di tangan kanan… kalau saya gak bisa, mulai deh lidi mendarat di paha… hehehehe… kalau gak ya dijewer atau dicubit…
Dan pada suatu hari, disaat saya mulai jengah dengan urusan belajar (jengah?? Masih kelas 1 SD padahal) saya pertanya pada mama

De Iyas : “Ma, sampai kapan sih harus belajar?”
Mama : “emang kenapa?”
De Iyas : “ de iyas mau kawin aja ma, cape belajar terus”
Mama : mencoba bersikap tenang “kamu mau kawin ma sapa?”
De Iyas : “sama sapa aja, mas-mas atau siapa aja”
Mama : hampir pingsan menahan geli… ini anak sapa yg ngajarin ya???

*sampai sekarang kasus ini selalu jadi bulan2an mama kalau meledek saya

Akhirnya saya mulai bisa membaca… lokasi di ruang tamu, tempat favorit saya belajar karna bisa sambil nyolong2 nonton TV

Mama : tetap dengan muka seram dan tangan yg siap2 mencubit “ayo belajar baca, nanti mama Tanya”
De Iyas : “iya ma” saya mulai serius belajar.

10 menit berselang

De Iyas : “udah bisa ma… “
Mama : “ayo dibaca”
De Iyas : “Em-A=Ma Em-A=Ma” *baca Mama sambil dieja
Mana : “apa bacanya?”
De Iyas : “BABI….. “
Mama : Bengong sambil geleng2
De Iyas : Bingung, emang salah ya?????


Tapi lihat anakmu sekarang Ma… anakmu sudah besar *terlalu besar malah, anakmu sudah bisa membuktikan padamu, bahwa hasil kerja kerasmu dulu tidak sia-sia…. Terimakasih buat jeweran, cubitan dan omelan… Love U Mom… Hug Hug Hug

Sekarang saya sudah boleh nikah kan Ma….????



Dee kecil

Dibalik Kisah Seorang Papa

Dari milis tetangga "alfi diana putri",
yang membuat kuw menangis terharu di ruangan kantor
dan tiba2 aku ingin segera pulang dan bertemu papa....



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.


Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru,Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.



Ketika kamu sudah beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"


Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa



Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain... Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. ..
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.


Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?


Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.




Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."



Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....



Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal...



with my lovely Dad