Sabtu, 02 Januari 2010

Ketika Semua Merasa Benar

Hanya ego yang berbicara, mengatasnamakan kebenaran dan melupakan logika. Semua saling berteriak dan dengan angkuh membuktikan bahwa mereka berbicara mewakili hati nurani dan berdiri di atas kebenaran.
Tetapi kenapa harus berteriak? kenapa harus membuktikan pada dunia? kenapa teriakan itu malah semakin kencang bahkan yang terasa bukan hanya teriakan, tapi bentakan? bila memang itu benar, hati pun dapat berbicara tanpa meminta pengakuan dunia...

Dan kini, aku hanya ingin diam, aku tetap diam. Tidak ingin seluruh dunia tahu. Aku diam hanya untuk mereka. Tidak untuk Tuhan.
Bila semua berteriak, kita tidak akan pernah bisa mendengar dengan jelas, jadi lebih baik menepi dan diam. Mengistirahatkan hati ini dan menelusuri diri.

bila;
nyawa dibalas nyawa maka musnahlah manusia
mata dibalas mata maka butalah dunia

balas semua dengan cinta, entah hasilnya apa.... tapi melihat mu tersenyum membuatku mengerti akan cinta...


Angke, 2 January 2010
13.00
di sela sela mengetik thesis yang mulai membuat suntuk

dedicated untuk pemerintahan ku Indonesia, terkadang tanpa perlu bersuara di media, rakyat mu tahu mana yg benar dan mana yg salah. 2010 berharap menjadi lebih baik untuk negeri ku

Kado Natal Pertama














Sampai detik ini saya masih memandangi kado natal itu,
ya… kado natal pertama saya… saya memang berdoa pada Tuhan karna ingin mendapat kado natal. Tapi saya tidak pernah menyangka kalau Tuhan benar-benar mengabulkan doa saya dan memberikan kado natal yang tidak hanya indah , tetapi sangat-sangat indah. Bukan semata wujud dari kado tersebut, tetapi mereka yang memberikan saja sudah merupakan hadiah buat saya.

Mereka…
Mahasiswa dan mahasiswi saya tercinta, walau kadang membuat jengkel dengan ulahnya, tetapi mereka benar-benar mengingatkan saya pada kelas Carbonara, selalu ada kebersamaan… semenjak itu saya berjanji tidak akan mau terlalu dekat dengan mahasiswa, karna bila tiba saat berpisah akan terasa lebih sedih, saya ingin menjadi biasa, saya ingin cuek, saya ingin jutek, saya ingin galak (eh , saya memang galak kok).
Dan saya melanggar janji saya, mencoret semua aturan yang telah saya buat, tidak tahu mengapa, saya menyukai masing-masing pribadi mereka dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka (atau kelas itu punya pelet ya?).
Malam ini sepulang misa, beberapa dari mereka memaksa masuk ke kamar kost… trus mulai mereka bernyanyi “we wish you a merry Christmas- we wish you a merry Christmas”… dan salah satu dari mereka membawa pohon natal yang sudah dihias dan digantungi foto-foto mereka…. Dan foto saya ada di paling atas (sebenernya sih cantik, tapi kok foto mereka terlalu banyak ya? Ini bukan pohon natal, tapi pohon narsis, hehehehe)
Untuk pertama kali…. Dihadapan mereka saya menangis (untung yang dating ga satu kelas…. Fiuhhhh mau ditaruh dimana nih muka)
Trus sambil nangis saya sempet nanya “ini cemara asli ya?” GUBRAXXXX….. mereka langsung serentak menjawab “ya iyalah MOM”

Saya tidak tahu harus berkata apa lagi, saya hanya bisa berterimakasih dan akan selalu mendoakan mereka agar berhasil dalam segala hal.

ternyata kado natalnya berlanjut, ketika esok hari nya saya mendapatkan pelukan hangat, sekaleng cemilan coklat, dan vitamin untuk saya

Tuhan, terimakasih buat kado-kado natal yang telah saya terima