Minggu, 27 November 2011

Pengalaman Retret Lembah Karmel Cikanyere 17-20 November 2011

Saya harus bertemu Tuhan , pikiran itu yang terus menghantui saya dua bulan terakhir.  Saya pikir dengan ke gereja tiap minggu pikiran ini akan perlahan membaik…. Dan saya salah besar, saya perlu keluar dari kehidupam duniawi saya, saya perlu menyingkir dari hiruk pikuk pekerjaan, saya ingin berbicara dengan Tuhan secara khusuk

Mungkin Tuhan mengerti kegelisahan anaknya ini, karna secara kebetulan, mama dan saya membahas masalah retret, lalu saya menanyakan jadwal, dan mencocokkan dengan jadwal pekerjaan…  yup, tidak ada masalah, dan saya diperbolehkan mengajukan cuti

Kamis, 17 November 2011
Tim rombongan berkumpul di salah satu ruko di BSD, kebetulan saya dan mama naik mobil pribadi salah seorang rombongan (terima kasih bapak Yosef untuk tumpangannya).  Mobil datang ketika saya dan mama sedang asik menikmati tekwan  ^^
 Lalu kita berangkat menuju chitoz… lhooo? Iya, kita menjemput salah satu anggota lagi, karena beliau yang akan menyetir hingga tujuan (bsd-chitoz pake supir).  Kurang lebih satu jam menunggu akhirnya beliau datang, namanya Bapak Sigit (terima kasih ya pak sudah mau membantu).  Kenapa bukan Bapak Yosef yang menyetir?? Beliau terkena stroke, sehingga tidak dapat menyetir…
Capcussss….

Baru sampe di perempatan lampu merah sebelum masuk tol, ada aja kejadian aneh…. Pazero putih menyenggol spion mobil kami, tp yg di dalem mobil semua tenang aja… malah saya yang deg-degan. Yang lain malah nyaut, ya wajar lah, Jakarta kan seperti gank senggol


16.00 : kami sampai di Lembah Karmel Cikanyere
Saya bingung, panik, ga tau harus bilang apa, antara kagum dengan lingkungannya, dan hati ini terus bertanya dalam hati… “apa saya sudah siap?”
Untung ada mama yang selalu berada di samping saya, semua yang saya perlukan mama yang mengurus.  Kita reservation untuk mendaftar ulang, lalu diberikan kunci kamar. Ada beberapa kamar yang disediakan disana, ada yang sekamar berdua, sekamar berempat dan model bangsal.

langkah kaki penuh kebimbangan
Menuju kamar, karna sudah mepet dengan waktu acara, maka kami hanya beres-beres saja, lalu mengikuti acara yang sudah disiapkan. Kamar saya dan mama tepat di sebelah kapel, senangnya
17.30-19.00 : Misa Pembukaan – Kapel
Seperti misa-misa pada umumnya, tetapi saya masih agak canggung mengikuti acara ini… yang ada malah ga konsentrasi
19.00-20.00 : Makan Malam – Ruang makan
Semua penuh kesederhanaan, saya lupa makanan apa yang disajikan, seingat saya sayur tahu dengan kol lalu tempe dan sambal… mengeluh? Tidak, karna saya makan dengan lahap
20.00-21.00 : Pengarahan pembukaan – Aula
Disini kita diberikan pencerahan mengapa berada disini, apa yang dicari, pulang dari retret ingin menjadi seperti apa, dan banyak lagi… ketika saya menengok ke mama (dia setengah mengantuk karena terlalu lelah… #hahhhh??)
21.00-21.30 : Adorasi – Kapel
Sempat beberapa kali saya bertanya ke mama, apa yang dimaksud adorasi…  dan mama selalu menjawab, nanti dilihat saja…
Dan inilah jawabannya : klik di link ya http://joshuaemanuel.wordpress.com/adorasi-room/
Untuk hari ini jujur saya belum bisa berkonsentrasi, pikiran ini masih bercabang-cabang…  saatnya beristirahat.

Jumat, 18 Nov 2011
04.00 : bangunnnn pagi, dan mandi. Jangan ditanya airnya seperti apa, dinginnnnnnnnn. Siap2 untuk mengikuti acara selanjutnya pukul 06.00 (kok bangunnya pagi bener?) mama dan saya mau ke Gua Maria
tempatku berkeluh kesah 

05.00 : Gua Maria (acara wajib saya dengan mama)
Dan di tempat inilah saya pertama kali meneteskan air mata, badan ini terasa rapuh, dosa ini terasa berat, dan diri ini terasa sangat kotor
Saya hanya diam diantara gelapnya pagi dan keheningan.
06.00-07.00 : Jalan Salib
Kita melakukan jalan salib, jalannya berliku dan menanjak…. Dan sempat kehabisan nafas juga, tetapi semua terasa indah dan menyenangkan
07.00-08.00 : Makan Pagi
Lupa makan apa, tetapi yang pasti tidak ada daging… tetap enak kok
08.00-10.15 : Pengarahan 1 dan Pengarahan 2 – Aula
Banyak berbicara tentang penerimaan hidup, pertobatan, berdoa
Wahh benar benar memberikan saya suatu pencerahan dalam hidup
10.15-10.45 : Snack
Saya dan mama malah jalan-jalan cari cemilan di resepsionis
10.45-11.45 : Pengarahan III – Aula
diberikan sedikit penjelasan tentang Lectio Divina (acara yang akan kami ikuti nanti setelah pengarahan ke tiga)
apa sih Lectio Divina itu? Lection Divina adalah membaca kitab suci, dan ada beberapa tahapannya agar kita mendapatkan hasil yang terbaik
1.       Lectio = Membaca
2.       Meditatio = Merenungkan kata dalam Kitab Suci
3.       Oratio = Berdoa memohon kepada Tuhan
4.       Kontemplasio : memandang : memandang Allah dengan penuh kasih (menyadari kehadiran Tuhan)
11.45-12.30 : Lectio Divina – Kapel
Saya benar-benar mengikuti acara ini dengan khidmat, dan ketika saya dengan benar-benar membaca ayat itu dengan berulang ulang
“Oleh Karena itu aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Lukas 11, ayat 9)
Dan saya menangis, entah berapa lama…
12.30 – 13.30 : Makan siang
Istirahat siang, tidur, mandiiii
16.00-16.30 : Snack
16.30 -  17.30 : Pengarahan IV – Aula
Kapel
17.45 – 19.00 : Misa – Kapel
Entah mengapa tetapi setiap lagu yang dinyanyikan, ketika berdoa dengan hening, tetesan air mata ini tidak bisa berhenti…. Dan mata saya semakin membengkak
19.00 – 20. 00 : Makan Malam
20.00 – 21.00 : Pengarahan V
Penjelasan tentang doa Yesus
21.00 – 22.00 :  Adorasi
Yup, ini puncak dari semua kegalauan saya…. Saya melepaskan semua beban yang ada. Ketika saya menjadi ragu, dalam hati terjadi pertanyaan “Apakah Tuhan mau menerima saya?”…  Romo berkata, cukup siapkan sebagian dari hatimu sebagai tempat untuk Tuhan……..
Malam ini semua menjadi kelegaan bagi diri saya…. Ketika matras menjadi basah oleh air mata, dan satu yang saya ucapkan saat itu ketika hati ini telah tenang
“Bapa, bahkan bila kau ingin mengambil nyawaku saat ini juga, aku telah siap”

Malam sebelum tidur pun saya tutup dengan tetesan air mata kembali, tetapi tetesan penuh syukur, bahwa saya percaya Tuhan akan selalu bersama saya

Sabtu, 19 Nov 2011
04.00 : Bangun – Mandi – Siap2
05.00 : Gua Maria (acara wajib saya dengan mama)
06.00 – 07.00 : Doa Yesus
Doa yang sangat khusuk, dan saya bisa berkonsentrasi penuh… terima kasih untuk para Frater CSE dan para Suster PKarm yang telah membimbing saya dalam doa inu
07.00 – 08.00 : Makan Pagi

Mama di depan patung Yesus
08.00 – 09.00 : Pertobatan
Hati ini sudah mulai tenang, sehingga semua saya serahkan pada Tuhan
09.00 – 12.30 : Adorasi + Pengakuan dosa
Pengakuan dosa, mengantri lama, tetapi saya sempat berkenalan dengan beberapa rombongan lain, yang ada kami berdiskusi sambil menunggu giliran.  Ada beberapa banyak reaksi setelah masing2 dari kami mengaku dosa. Ada yang menangis, ada yg biasa saja, ada terlihat bingung… mungkin saya salah satu yang aneh, karena saya keluar dengan senyuman…  Untuk Pastur yang mendengarkan pengakuan dosa saya, terima kasih untuk saran dan nasihatnya….
12.30 – 13.30 : Makan siang
Istirahat – tidur siang, mama masih mengantri pengakuan dosa, sedangkan saya tidak berniat untuk makan siang, sehingga saya memutuskan untuk beristirahat di kamar
16.00 – 16.30 : snack
16.30 – 17.30 : Pengarahan VI
Kita diberikan pengarahan tentang pencurahan roh kudus
17.45 – 19.00 : Misa
Disinilah saya mengalami salam dari surga
19.00 – 20.00 : Makan Malam
20.00 – 21.30 : Pencurahan roh kudus
Bagian dari rentetan acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh para peserta retret.  Agar roh kudus datang dalam diri kita. Apa reaksi yang timbul? Macam-macam, ada yang pingsan, pipi terasa menebal, menangis… dan saya???
Tidak merasakan apapun, hanya saja setelah didoakan saya agak sedikit mual, bahkan sangat ingin muntah....


Minggu, 20 November 2011
04.00  : bangun – mandi
05.00 : Gua Maria
08.00 – 09.00 : Pengarahan VII
Gereja
09.30 – 12.00 : Misa – Gereja St. Theresia
Gerejanya besar, chantik, indah, susah diungkapkan dengan kata-kata
Ketika masuk gereja, ambil kantung plastik, lalu bungkus alas kaki kita dengan plastik tersebut. Jadi di dalam gereja tidak boleh menggunakan alas kaki..
12.30 – 13.30 : Makan siang
14.30    : shopping : saya sempat membeli dua buah CD lagu (terang Cah’yaMu – persembahan Putri Karmel & CSE) yg satu titipan temen, lalu membeli salib, dan membeli dua buah cincin
Dan sempat diberkati Romo… senangnya
15.00 : kembali di Jakarta
Saya hanya bisa menyenderkan kepala ini di jendela kaca, mengucapkan selamat tinggal (sampai jumpa lagi lebih tepatnya), dan butiran air mata ini menetes lagi.
Sampai saya dikejutkan oleh pertanyaan Bapak Sigit
Bapak Sigit :  “Dianka, gimana pencerahan roh kudus tadi malam?”
Saya            : “Biasa saja pak”
Bpk Sigit     : “Ya, pasti biasa, yang lain minta roh kudus datang, kamu malah minta jodohhhh”
Semua di dalam mobil tertawa, dan saya mengakui kok…
Maksudya ketika konsentrasi meminta roh kudus, saya sesekali minta jodoh juga… hahahahahaha

Semoga saya dapat kembali lagi dan menemukan kembali salam surgaMU

27 November 2011
Satu minggu setelah pengalaman rohani yang saya dapatkan, hidup menjadi lebih terarah, menghadapi permasalahan lebih sabar, tetap berusaha menjadi lebih baik.
yang sangat berubah adalah motivasi saya bila ke gereja, bila biasanya saya datang karena kewajiban, tetapi yang  saya rasakan minggu ini adalah berbeda, saya datang karena saya mau bertemu Tuhan, ada satu kerinduan yang sangat besar, yang saya pun tidak tahu mengapa itu bisa timbul…
Terima kasih untuk Romo, para Suster PKarm, dan para Frater CSE atas semua bantuan kalian.
Saya akan kembali lagi ke Lembah Karmel Cikanyere untuk Retret  Penyembuhan Luka Batin di bulan Feb 2012, semoga bisa terlaksana.
Dalam waktu dekat, mungkin saya akan misa natal di sana…



1 komentar:

Komunitas Umat Katolik Siarah mengatakan...

KOMUNITAS UMAT KATHOLIK SIARAH
Kontak Bpk Markus Prasodjo 08165454213 / 031 5936449
Email : kuks.siarah@gmail.com
Facebook: kuks.siarah
VISI : KUKS didirikan dengan sebuah tujuan mulia pelayanan umat
katholik melalui Siarah dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

MISI : 1. Menjadikan KUKS sebagai sarana yang dipercaya untuk
menyatukan umat katholik berbagai Paroki, terutama bagi mereka yang rindu
akan Tuhan melalui Bunda Maria Penolong Abadi.

2. Sebagai wadah umat yang mampu secara financial, agar mau
merelakan kelebihannya untuk mengangkat yang lemah atau kurang beruntung agar bisa mengikuti ibadah siarah kurang beruntung agar bisa mengikuti ibadah siarah.