Rabu, 23 November 2011

Jalanku Menuju Rumah Bapa (Re-Post 24 Desember 2009, 09.09am)

Bapa... apakah aku bisa menuju kesana? Apakah aku akan sampai dengan selamat?  Apakah aku bisa selalu bertahan?  Menuju rumah Bapa tidak melewati jalan tol atau menggunakan kereta eksekutif atau bahkan penerbangan kelas satu dengan kudapan lezat dan pelayanan yang special serta kursi lembut...

Yang sekarang kutemui adalah jalan kecil ditepi jurang yang penuh dengan kerikil, gelap dan sesekali duri dari semak belukar mengenai badanku, sedikit melukai tetapi tidak membuatku sampai menangis keras.  kadang kerikil ini terasa sangat menusuk di telapak kaki ku, membuatku berhenti melangkah dan ingin membalikkan badan untuk kembali ke awal perjalanan...

Aku melihat lurus kedepan, dan kulihat aku tidak sendiri, aku bisa melihat dari kejauhan, mereka melangkah menuju surga.  Ya, aku tidak sendiri.  Bila mereka bisa berada di depanku, mengapa diriku tidak bisa seperti mereka? Dan aku tetap berjalan....

Jalan ini memang gelap, teramat gelap bagi kedua mata ku, tetapi masih ada cahaya pengharapan disana.  Kadang kurasakan Tangan MU menggenggam tanganku, menuntunku, bahkan menggendong diriku ketika tubuh ini mulai melemah.  DIRI MU memelukku erat ketika aku ingin menangis, ketika duri-duri itu terasa sangat sakit mengenai tubuh ku, dan ketika kerikil itu menjadi terasa semakin menusuk kaki ku, KAU tetap memelukku dan membisikkan sesuatu di telinga ku "AKU SELALU BERSAMAMU ANAKKU" dan kemudian KAU mengandengku dan KITA melangkah bersama...

Aku tidak tahu seperti apakah surga, aku menyerahkan semua pada MU.  Aku akan tetap melangkah, karna aku tahu KAU telah membuat rencana yang indah untuk ku, di balik semua perjalanan ini. 
Akan ada KEBAHAGIAAN disana....
KARNA AKU ANAK MU


Bogor, 24 Desember 2009
09.09 am




I belong to Jesus






Tidak ada komentar: